Jumat, 15 Oktober 2010

Mengenall seorang Diniiey :)




Mengenal aku lebihh jauhh ..

Nama panggilan : Diniiey

aku itu termasuk cewe yg gga suka basa basi , gga suka yang namanya dibohongin n sangat menyayangi keluarga terutama bunda ku ..mmuachh

aku type org yg suka melebihkan misalnya qlo org yg nyebelin , ngebthein , ngeselin aku bisa lebihh sebel , kesel , bencii tapii qlo tu org baik sama aku , aku bisa lebih baik darii dia ..hhho*

(¯`’•.¸*♫♪♥(✿◠‿◠(¯`’•.¸*♫♪♥(✿◠‿◠)☼ ☺ ☻ ■ □❤❤)☼ ☺ ☻ ■
(¯`’•.¸*♫♪♥(□❤❤ ● ❤❤ ❤❤ ○ ←(¯`’•.¸*♫♪♥(✿◠‿◠(¯`’•.¸*♫♪♥(✿◠‿◠)☼ ☺ ☻ ■ □❤❤)☼ ☺ ☻ ■ (¯`’•.¸*♫♪♥(□❤❤ ● ❤❤
❤❤ ○ ← ƇƖƝƬƛ

ANALISA USAHA JASA PENATAAN TAMAN (LANDSCAPING) DI MALANG RAYA NANING FARIDA

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui manajemen produksi dan pemasaran usaha jasa penataan taman di Malang Raya. (2) Untuk mengetahui segmentasi konsumen pengguna jasa penataan taman di Malang Raya. (3) Untuk mengetahui penentuan harga dan perolehan laba usaha jasa penataan taman di Malang Raya.
Penelitian ini dilakukan pada 9 tempat usaha jasa penataan taman di Malang Raya. Metode penentuan tempat penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Karena keterbatasan peneliti, maka pengambilan sampel ditargetkan sebanyak 10 tempat usaha jasa penataan taman (Kuota Sampling).
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung (observasi). Selain data primer digunakan pula data sekunder yang diperoleh dari pihak yang terkait.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisa deskriptif untuk mengetahui manajemen produksi, pemasaran dan segmentasi konsumen. Metode analisa biaya dan pendapatan usaha untuk mengetahui biaya-biaya yang digunakan, pendapatan dan laba usaha yang diperoleh perusahaan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tempat usaha jasa penataan taman di Malang Raya menerima order tidak hanya diperoleh sendiri akan tetapi didapatkan dari pihak lain seperti teman ataupun arsitek. Mereka bekerja sama sehingga perolehan order selalu ada. Konsumen selalu berperan dalam proses pembuatan taman. Mereka memilih gaya taman dan pemilihan tanaman. Responden mendesain sendiri taman yang mudah, sedangkan desain taman yang sulit mereka memakai tenaga tukang gambar (arsitek). Para pengusaha jasa penataan taman memiliki persediaan bahan baku hanya sebagian yang disediakan sendiri. Mereka membeli bahan lain seperti media tanam (tanah katel) dari pihak lain. Untuk tenaga ahli pembuat taman mer bekerja sama dengan pihak lain seperti arsitek, pembuat tebing dan masih banyak lagi yang lain. Upah yang diterima pekerja pembuat taman beragam sesuai dengan keahliannya dan kemampuan pengusaha jasa penataan taman untuk memberikan upah.
Proses pemasaran responden memiliki tempat yang strategis, seperti sentra produksi tanaman hias sebagai bahan baku pembuatan taman, Pasar Bunga Spleendid dan ada juga yang berada di jalan yang ramai lalu lintasnya. Selain itu mereka melakukan promosi baik dilakukan sendiri maupun pihak lain melalui mulut ke mulut, kartu nama, papan nama atau melalui media cetak seperti Yellow Page. Untuk membuat konsumen yakin akan hasil kerja tempat usaha jasa penataan taman, maka diperlukan bukti fisik. Melalui gambar, foto, literatur dan gambar taman yang pernah dibuat. Agar konsumen puas dengan hasil kerja tempat usaha jasa penataan taman, maka layanan prajual dan purnajual mereka tawarkan. Layanan prajual seperti pemilihan tanaman dan desain taman merupakan yang paling banyak ditawarkan. Sedangkan untuk layanan purnajual yang ditawarkan adalah pemberian garansi pada tanaman hias dan perawatan taman.
Konsumen potensial pengguna jasa penataan taman yang paling banyak menggunakan jasa penataan taman berdasarkan motifnya adalah konsumen dengan motif pembelian untuk meningkatkan prestise atau gengsi. Konsumen yang menggunakan jasa penataan taman berdasarkan domisili tempat tinggal mereka adalah konsuemn yang berada di dalam kawasan Malang Raya. Penetapan harga berdasarkan penggunaan biaya yang telah dikeluarkan upah tenaga kerja, bahan baku dan lain-lain seperti transportasi dan pajak usaha. Harga taman beragam dari responden yang diteliti kisaran harga yang paling murah adalah Rp. 1.500.000.00 Dan yang paling mahal adalah sebesar Rp.75.000.000.00.
Laba yang diperoleh oleh tempat usaha jasa penataan taman tidak hanya tergantung dari luasan taman yang dikerjakan. Akan tetapi penggunaan bahan baku yang eksklusif juga tingkat kesulitan dalam pengerjaannya. Kisaran laba usaha yang diperoleh tempat usaha jasa penataan taman yang paling sedikit sebesar Rp.152.1666.90 dan yang paling tinggi sebesar Rp. 19.785.500.00.
Usaha Jasa Penataan Taman akan dapat tetap bertahan apabila mengikuti tahapan yang benar. Perolehan order akan selalu ada dengan dukungan kerjasama dengan beberapa pihak. Dengan mendesain sendiri taman yang akan dibuat, maka akan mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan. Konsumen akan merasa puas dengan hasil kerja tempat usaha jasa penataan taman apabila sesuai dengan keinginan mereka. Penyediaan bahan baku sendiri akan mengurangi biaya pemasaran khususnya biaya transportasi. Kemampuan tempat usaha jasa penataan taman memberikan upah yanag tinggi akan mendukung kinerja pekerja. Pemilihan lokasi yang strategis dapat mendukung proses pemasaran. Layanan baik pra maupun purna jual akan mendorong keputusan konsumen dalam menentukan tempat usaha jasa penataan taman yang akan digunakan. Adanya bukti fisik juga akan membuat konsumen yakin akan hasil yang baik. Promosi melalui manapun dan dilakukan oleh banyak pihak akan mampu mendukung proses pemasaran. Pembagian konsumen kedalam beberapa segmen akan memudahkan tempat usaha dalam pemasaran jasa penataan taman. Seperti pengalokasian dana yang lebih baik pada segmen potensial pengguna jasa penataa taman, maka biaya pemasaran juga akan efisien dan efektif. Dalam penetapan harga penggunaaan semua biaya yangtelah dipergunakan akan dapat memaksimalkan perolehan laba usaha. Laba usaha sebesar-besarnya akan diperoleh apabila denagn pertimbanagan yang matang dalam semua proses (Proses produksi, Peemasaran dan Penetapan Harga).

http://student-research.umm.ac.id/index.php/dept_of_agribisnis/article/view/2603

Tempat Usaha Makanan Ringan

Bagi Anda yang ingin membangun wirausaha ada baiknya membaca tips berikut :

* Lokasi: lokasi untuk tempat usaha sangat menentukan tingkat keberhasilan usaha anda.

* Kepadatan Penduduk : Berapa total jumlah penduduk dan apakah masih memiliki ruang untuk tumbuh. Berapa lama populasi / penduduk di area tempat usaha?

* Penghasilan:Jika kepadatan penduduk tidak linear dengan daya beli masyarakatnya, maka berarti lokasi itu tidak tepat. Berapa income pendudukan yang ditargetkan dari tempat usaha anda.

* Jumlah Usaha: Adakalanya lokasi tempat usaha yang dipilih merupakan pusat atau sentra perdagangan. Apakah banyaknya usaha berpengaruh pada lokasi?

* Tempat: Apakah kebanyakan franchisee yang sukses berada di lokasi franchise seperti di dalam mal, di bagian yang paling ramai, di bagian terpisah dari mal, stand atau bangunan tersendiri atau di sentra industri?

* Jumlah Traffic: Berapa kendaraan yang lalu lalang di lokasi itu setiap harinya?Apakah lokasi mudah diakses?

* Pusat Kedatangan :Jika lokasi berada di bagian mal, kebanyakan pusat lal lalang yang terbaik adalah di outlet-outlet makanan. Kadang-kadang di seberang jalan mal juga menjadi tempat yang dipenuhi orang lalu lalang dan biasanya harga sewa lebih murah.

* Zona : Jika lokasi tempat usaha yang dipih bukan daerah perdagangan atau tidak cocok dengan usaha anda, sebaiknya tidak dipaksakan. Apakah zona lokasi cukup pantas untuk bisnis anda?

* Kompetisi: Perlu juga anda kenal kompetisi apa yang terdekat dengan usaha anda

* Appearance: Apakah area lokasi cukup bersih dan terkendali? Apakah lingkungannya cukup baik?

http://www.kiwod.com/cerita-online/tempat-usaha-makanan-ringan/

Pedagang Kaki Lima

Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan demikian karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang ditambah tiga "kaki" gerobak (yang sebenarnya adalah tiga roda atau dua roda dan satu kaki). Saat ini istilah PKL juga digunakan untuk pedagang di jalanan pada umumnya.

Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial Belanda. Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalanan kaki. Lebar ruas untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter.[1]

Sekian puluh tahun setelah itu, saat Indonesia sudah merdeka, ruas jalan untuk pejalan kaki banyak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Dahulu nmanya adalah pedagang emperan jalan, sekarang menjadi pedagang kaki lima. Padahal jika merunut sejarahnya, seharusnya namanya adalah pedagang lima kaki.

Dibeberapa tempat, pedagang kaki lima dipermasalahkan karena menggangu para pengendara kendaraan bermotor. Selain itu ada PKL yang menggunakan sungai dan saluran air terdekat untuk membuang sampah dan air cuci. Sampah dan air sabun dapat lebih merusak sungai yang ada dengan mematikan ikan dan menyebabkan eutrofikasi. Tetapi PKL kerap menyediakan makanan atau barang lain dengan harga yang lebih, bahkan sangat, murah daripada membeli di toko. Modal dan biaya yang dibutuhkan kecil, sehingga kerap mengundang pedagang yang hendak memulai bisnis dengan modal yang kecil atau orang kalangan ekonomi lemah yang biasanya mendirikan bisnisnya disekitar rumah mereka.


Penjual bakso/bakwan


Seorang pedagang roti


Pedagang makanan tradisional di Bogor


Pedagang cenderamata di Bogor

http://id.wikipedia.org/wiki/Pedagang_Kaki_Lima

Pelayan

Pelayan ialah orang yang bekerja di restoran, bar, maupun kafe untuk melayani pengunjung yang datang. Pekerjaan ini termasuk dalam sektor jasa. Pelayan mencatat pesanan pengunjung dan kemudian membawa makanan atau minuman ke meja pemesan. Seorang pelayan yang baik dapat membantu pengunjung dengan merekomendasikan menu terbaik.

Banyak pelayan yang diminta oleh majikannya mengenakan seragam. Memberikan tip pada pelayan dianjurkan negara Barat dan Timur Tengah, sedangkan pelayan di Asia-Pasifik kebanyakan tak menerima tip.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelayan

Kewirausahaan dan strategi bisnis : 7 penyebab kegagalan usaha/bisnis secara rata-rata

Kewirausahaan saat ini menjadi aspek pendukung reformasi bisnis lokal dan nasional yang skala pertumbuhannya mudah meningkat dan mudah menurun, bahkan secara praktikal boleh dikatakan bisa cepat untung dan cepat rugi.

Strategi bisnis dalam menunjang kewirausahaan sangatlah penting mengingat tidak semua wirausaha bisa dijalankan dengan konsep tradisiononal dan natural, seiring perubahan ekonomi, kondisi negara dan teknologi. Contoh perubahan itu, dahulu banyak usaha mikro di bidang cetak foto kilat 10 menit jadi, hampir di setiap lokasi baik kantor dan lembaga pendidikan ada. Terutama ketika musim pendaftaran ajaran baru. Namun apa yang terjadi dalam 2 tahun ini ketika Negara menurunkan pajak-pajak impor untuk yang sebelumnya berstatus pajak barang mewah menjadi barang konsumsi umum (Dari PPnBM mennjadi PPN, maka biaya impor barang-barang cetak mencetak untuk foto semakin murah dan berdampak menjamurnya kepemilikannya, semua berbasis digital. Sehingga pengusaha mikro Cetak Foto kilat dengan lampu petromax bangkrut karena masyarakat lebih memilih penggunaan cetak digital baik dari kamera digital yang praktis kemudian make over foto dengan komputer kemudian cetak dan print pun bisa secara mandiri dan cepat, ditinggal mandipun cetak foto 50 buah bisa selesai. Semua ini berkaitan dengan pemahaman, kuangan, prediksi dan teknologi.

Berikut ada 7 hal yang penyebab kegagalan usaha/bisnis secara umum;

1.Kurangnya Pemahaman Usaha dan tempat usaha

Memahami secara kontekstual dan strategi bukan saja bagaimana produk itu mempunyai nilai tambah dan dibuat. Namun perlunya pemahaman akan kebutuhan masyarakat akan produk tersebut, baik secara frekuensi, kuantitas, bentuk/jenis dan kualitasnya. Pemahaman usaha juga berkaitan terhadap sarana dan prasarana misal lokasi usaha, info usaha, kondisi kelengkapan usaha. Misal saya ambil contoh, seorang ibu yang pandai sekali memasak belum tentu berhasil dalam usaha rumah makan karena bisnis tidak saja tentang pemahaman proses produksi saja. Misal lagi, tempat usaha yang disewa ratusan juta belum tentu akan membawa keberhasilan usaha, jika tidak mempunyai kedekatan pasar dan kemudahan akses (akses berbasis jangkauan fisik dan teknologi). Kedekatan lokasi dengan sumber bahan baku/sumber produksi juga menjadi bagian penting karena dapat mengefisiensikan biaya transportasi dan produksi.

2. Kurangnya pengalaman dan strategi pemasaran

Kewirausahaan dalam kontek usaha masyarakat, tetap perlu ada pengalaman usaha. Kalo sekiranya pemodal dan pemilik belum pengalaman maka belilah orang untuk dijadikan staf atau patner usaha, baik secara aktif maupun konsultan. Pengalaman berhubungan dengan bagaimana menjual, kepada siapa menjual, mengikat pelanggan, menangkap reaksi pelanggan dll.

Secara umum masyarakat perilaku kewirausahaan, mampu dan giat dalam produksi, baik dalam usaha kerajinan, makanan, layanan jasa dan lain-lain namun tidak mempunyai kekuatan dan metode dan konsep pemasaran yang sistematis, ketika hari ini cukup laku maka tidak memperhitungkan kemungkinan bulan yang akan datang bahkan tahun-tahun mendatang. Saya coba pernah terlibat dalam penjauan beberapa UKM, rata-rata tidak mempunyai rencana pemasaran, bahkan rencana usaha atau bisnis plan tidak punya, sehingga rencana peningkatan usaha juga tidak bisa dijadwalkan dan dipacu untuk dicapai.

Pemasaran yang diterapkan masih tradisional dan rentan terhadap perebutan pelanggan oleh pesaing. Tidak ada usaha untuk membangun loyalitas dan fanatisme. BIsakah usaha mikro membangun fanatisme? Sangat bisa, ketika saya menambal ban kendaraan yang bocor saya memilih satu tukang tambal ban dari 3 yang ada di sekitar saya, karena memang kualitas alat pembakar yang menghasilan tambalan yang bagus dan sosoknya pun yang komunikatif, menghargai dan rela mengulang dan dikritik bila kurang sempurna hasilnya.

3. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku dan sarana.

Pengadaaan bahan baku tidak serta merta sepreti logika membeli bahan baku cabe, daging dalam rumaha makan atau logika semen, besi dalam usaha bangunan, tetapi lebih kepada bagaimana bahan baku diperlakukan. Banyak pebisnis yang baru membuka usaha membeli bahan baku sebanyak mungkin namun tidak dengan pemahaman bagaimana bahan baku dipelihara, serta pemahaman frekuensi penggunaan bahan baku harian, mingguan dan permintaan masyarakat .Contoh lain lagi, pemahaman sarana, banyak pengusaha dalam bidang digital printing membeli alat jutaan bahkan ratusan juga impor, namun tidak paham bagaimana memelihara dan antisipasi hariannya secara rutin dan strategis, sehingga keseringan rusak menimbulkan ketergantungan teknisi dari luar kota dan luar negeri, membuat usaha macet ketika alat rusak. Sehingga banyak order yang di batalkan, pelanggan pun lari. Padahal ada beberapa penyedia sarana digital printing yang memberikan layanan garansi secara pasti sampai ke mendatangkan teknisinya dari China sana, walau harga lebih mahal, ini semua hasil studi kasus di pebisnis digital printing di Yogya.

4. Kurang nya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan

Kebijakan dalam menentukan keputusan strategi ber wirausaha hendaknya tidak mengandalkan dari insting dan naluri saja. Namun histori dalam catatan administrasi perlu di jadikan modal dalam menentukan keputusan. Kebijakan/Keputusan berbasisis data. Begitu juga dalam hal keuangan, banyak kasus usaha yang dirintis tidak mempunyai kekuatan data keuangan yang baik, sehingga pemilik tidak paham akan pendapatan rutin bulanan, tidak bisa mengkorelasi antara pendapatan, penjualan dan penggunaan bahan baku. Sehingga kemungkinan penyalahgunaan di tingkat bawah bisa dijalankan tanpa diketahui.

5. Kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit

Wirausaha-wan yang baik memahami modal tidak saja uang. Sehingga kredit yang membabi buta ke bank-bank bukan salah satu solusi tunggal, apalagi mengambil kredit maksimal dari plafon jaminannya, yang tidak diperhitungkan dari kebutuhan operasional. Pengusaha mikro banyak menjadi kan kredit sebagai expansi produksi dan pra investasi. Tidak akurasi dalam memperhitungkan kebutuhan suntikan modal dengan kemampuan bayar bulanan dan skala likuditas nya. Likuiditasnya misal apakah pelanggan anda selalu cash membayar atau menunda-nunda pembayaran. Dengan kata lain, ketika anda memgajukan kredit ke bank, tentu andapun juga harus hati-hati dalam memberikan kredit atau pending payment kepada pelanggan anda, pilah-pilah mana yang tertib dan tidak,lali tentukan sikap skala prioritasnya.

Pemodalan yang semu dan tidak terpisah dengan kepentingan/kebutuhan pribadi juga menjadi awal kegagalan usaha, penarikan dana dari perusahaan/toko terlalu sering dan cepat namun tidak memperhitungkan dengan arus pembayaran dan pendapatan perusahaan/toko/usaha.

6. Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha

Wirausahawan yang sejati tidak serta merta menjadikan seluruh keluarganya adalan staf dari perusahaan/toko/usahanya. Kenapa? Karena hubungan yang terlalu cair dalam keluarga dapat menghilangkan kinerja fungsi stuktural yang seharusnya. Misal harusnya pimpinan berhak menegur proses pengelolaan pengadaaan barang yang sesuai standar, namun karena staf yang bertanggungjawab adalah adik ipar, maka segan untuk menegur, dan beranggapan bahwa nanti tentu akan berubah. SDM yang berwawasan wirausaha maka akan membentuk jiwa yang kokoh, karena beranggapan bahwa selain dia staf namun juga sosok yang yakin bahwa dengan sukses di bidangnya maka dia terlah berhasil sebagai wirausaha wan layaknya pemilik usaha, walau hanya dalam area kerjanya, seakan-akan bekerja sukses juga kepuasan pribadi dan teamwork. Sehingga staf mempunyai daya tahan terhadap masalah yang timbul, karena beranggapan bahwa masalah adalah bagian dari proses berwirausaha. Caranya, jangan jadikan staf anda seorang robot yang harus turut pada perintah namun juga diberikan tantangan untuk analisa perbaikan, dan ada reward periodik, inilah hal yang tidak dilakukan penguasana secara umum, dan salah satu kegagalan dalam skop SDM. Memasukkan nilai kewirausahaan menyatu dalam motivasi kerja bawahan bukan hal yang mudah, tetapi jika anda memberikan tantangan dan standar pencapaian per unit, maka itu salah satu bentuk pendidikannya, tinggal metode harmonisasiny antara divisi.

KEkurangan dalam menentukan kualifikasi staf dalam rekrutmen merupakan sebagian penyebab kegagalan dalam usaha peningkatan keberlangsungan usaha. Sehingga perencaaan usaha yang baik selalu menyiapkan kriteria SDM masing-masing divisi baru melakukan rekrutmen. Jangan terbalik.

7. Kekurangan pemahaman perubahan teknologi

Dalam awal tulisan ini disinggung masalah seorang pengusaha individu bidang Cetak Foto Kilat, secara logika pengusaha Cetak Kilat 10 menit tad harusnya i langsung bermigrasi ke bisnis cetak berbasis digital ketika ada perubahan teknologi cetak foto, namun karena justru banyak keterbatasan pemahaman teknologi maka pelarian usaha justru keluar dari bisang usaha sebelumnya. PEmahaman teknolgi bagi SDM tidak serta merta harus berkaitan dengan computer dan internet, namun juga berdasar kemudahan dari dampak teknologi yang ada, misal mengulek sambel dari cobek beralih dengan blender, dari penghangat nasi dengan kompor beralih ke magic jar. Sekarang kalo dalam bidang cetak mencetak, yang dahulunya dengan mesin cetak warna yang mahal sekarang cukup dengan yang portable dan print namun tetap dengan kualitas handal.

Kegagalan usaha pemahaman teknologi ini tidak semata karena pemahaman pembelian namun juga pemeliharaan, misal banyak data keuangan, data nasabah yang hilang karena virus, atau ketidakmampuan staf dalam melindungi data file konsumen sehingga ada pesaing yang bisa mengambil melalui salah satu stafnya yang hendak kena PHK atau pindah, sehingga data-data dengan mudah digunakan oleh pesaing.

Teknologi juga berkaitan dengan prediksi kehandalan perangkat yang digunakan saat ini agar tetap survive dalam 5 s.d 15 tahun mendatang. serta hendaknya SDM harus mau belajar setiap saat untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Teknologi juga berakitan dengan keberhasilan pemasaran baik dalam mendesain grafis, pubklikasi profil dalam cd, membuat website atau blog gratis. Jangan berpikir bahwa usaha kecil pun tidak perlu website, karena beberapa waktu lalu saya mendesain sistem sebuah web untuk promosi kecil usaha jahit baju, saat ini order dari beberapa kota hasil promosi di website sudah mulai berdatangan. Yang penting unik, entah harga, hasil, pengguna dan nuansa.

http://ipan.web.id/kewirausahaan-dan-strategi-bisnis-7-penyebab-kegagalan-usahabisnis-secara-rata-rata/

Rahasia Jurus Jitu Menemukan Lokasi Usaha Strategis

Jika mau buka bisnis makanan seperti counter-counter kecil,
restorant, atau mini café..atau mau buka toko apapun di pinggir
jalan…cocok banget pake tips & trik Rahasia menemukan Lokasi Usaha
Strategis dibawah ini :

Lokasi usaha sangat menentukan kesuksesan usaha anda. Pilih lokasi usaha
yang merupakan tempat Lalu lalang orang/penduduk bukan sekedar lalu
lalang mobil. Usahakan Toko atau Counter Usaha Anda mudah dilihat dan
praktis ( Jangan tersembunyi atau tidak terlihat ).

Tanyakan pada diri anda sendiri sebuah pertanyaan “Berapa penghasilan
atau income dari bisnis baru yang akan saya dapatkan jika saya memilih
lokasi ini? ‘,

Kemudian pertimbangkan itu, apakah harga sewanya cukup
masuk akal? ‘. Cari faktor-faktor lain, seperti pohon-pohon yang akan
menghalangi papan nama toko anda. atau bersebelahan dengan bisnis yang
buruk hingga membawa unsur kurang baik disana (kecuali orang itu ada
setelah anda).

Ingat, suatu lokasi yang lebih baik bukan jawaban untuk
semuanya, tetapi hal ini pasti dapat membantu.

Perhatikan !!!

*) Lokasi harus dilalui & terlihat secara langsung oleh orang yang lalu
lalang dengan target utama Misalnya, anak-anak/remaja. Semakin banyak
dilalui orang semakin bagus.
Target penjualan sekitar 10% dari jumlah
orang yang lalu lalang. Percuma jika lokasi ramai dilewati oleh mobil
saja karena mereka tidak akan mau turun sekedar untuk beli.

*) Jangan Mudah Putus Asa & Menyerah jika anda membuka lokasi yang
pertama tidak menunjukan hasil yang memuaskan. Maksimalkan Ikhtiar anda
dengan melakukan tindakan marketing atau “Jemput Bola” JANGAN sekedar
seperti nunggu warung / nunggu orang datang membeli/Sekedar mengandalkan
lokasi saja.

*) Namun bila ikhtiar marketing atau promosi telah maksimal namun tetap
hasilnya tidak terlalu signifikan. Segera pindah lokasi yang lebih baik.

*) Sewa Lokasi adalah merupakan bentuk bagian dari Investasi. Jadi anda
melihat dari sudut pandang Investasi bukan sekedar biaya / pengeluaran.

*) Pastikan bahwa di sana tidak ada saingan yang sama.

*)Selalu UJI dan UKUR mulai dengan Sewa Tempat yang murah/terjangkau
dahulu

*) Lokasi yang bagus tidak harus mahal sewanya, tapi juga jangan
semata-mata kita menyewa lokasi karena murah.

*)Jangan berpikir terlalu lama, meskipun hal tersebut baik untuk
memberikan rasa aman jika lokasi bagus. . . anda perlu untuk
mempertimbangkannya .

*) Pastikan nama bisnisnya dapat terlihat dengan jelas.

*) Pastikan bahwa di sana tidak ada saingan yang sama.

*) Halaman parkir yang luas adalah kelebihan yang besar

Tips & Trik

Mencari Lokasi

1. Amati seberapa banyak jumlah orang yang lalu lalang

2. Amati jam-jam berapa saja wilayah tersebut ramai dilalui orang-orang

3. Amati jam-jam berapa saja wilayah tersebut sepi dilalui orang-orang

4. Jika di sekolah,kampus dll, amati ada berapa jumlah siswa/i atau
mahasiswa/i, cermati daya beli siswa/i, jam berapa keluar main, lebih
sering jajan / nongkrong diluar atau di kantin (belum

tentu/pasti jajan di kantin toh.. )

5. Amati lebih sering ke arah mana mereka berjalan

6. Boleh juga upayakan kesepakatan bagi hasil dengan pemilik tempat

7. Usahakan negoisasi dengan pemilik tempat ambil per bulan dulu.

8. Usahakan area yang dilalui orang untuk aktivitas tiap harinya memang
selalu lewat lokasi yang

anda bidik.

9. Apakah Sabtu atau Minggu ramai? Atau malah sepi ?

10. Anda juga perlu memperhatikan siklus keramaian kunjungan
orang-orang, menandai jam-jam atau hari-hari tertentu.

http://street-smart-entrepreneur-institute.blogspot.com
http://supermilan.wordpress.com/2008/01/02/rahasia-jurus-jitu-menemukan-lokasi-usaha-strategis/